Sabtu, 28 April 2012

Secarik Sajak untuk Sang Pemimpi



Tidakkah kau jemu kawan?
Mencipta ilusi kosong yang menipu
dari kenyataan hidup yang jadi terasa getir
Bukankah kita hanya butuh sebuah sketsa,
bukan lukisan buram masa depan yang kau ukir dengan lamunan

Bahkan kau pun tahu hidup bukan tercipta dari semata mimpi
yang kau rangkai dalam diam
tiap kali kau lihat bayangan surga di tangan orang lain

Tak lelahkah kau menangisi bayang semu
yang terbuat dari kenangan dan cita-cita yang tak kunjung usai
Sebab hidup seringkali menjadi lebih pahit
bila kita tak pernah sejenak singgah pada kenyataan

Kita ini bukanlah pepohonan yang hidup dari jejak perjalanan musim
Manusia berakal mampu menyadari di bumi mana ia menapak
dan membangun kota-kota di atasnya
dari peluh, air mata, bahkan darah
Sebab kita percaya, dari sanalah kehidupan bermula

Tersenyumlah kawan,
dan bangunlah sayap bagi mimpi-mimpimu



Malang, 24 Januari 2012

Selasa, 10 April 2012

Untitled

Terkungkung senyap
dalam sejuta makna yang mungkin lesap
Birama sepiku adalah sebait doa yang kuulang-ulang 
dalam kenang yang bernapas di buku sejarah hari-hari lalu

Aku tahu kau ada
seperti dahulu
ketika kebersamaan kita tak selalu berarti
(meski kini kurindukan sepenuh hati)
Namun jarak selalu berhasil membangun tembok raksasan di muka pintu hati kita
 
Biar waktu yang menghapus segala luka
yang dahulu singgah di hati kita
biar  juga ia abadikan suka
yang pernah tumbuh di hari-hari kita
dalam sejarah yang tak fana
dan memori yang takkan lekang dari kepala

Kini,
terkungking sepi tak sama dengan sendiri
karena kenangan tentangmu hapuskan beku hati