Sabtu, 17 September 2011

Untuk Temanku

Teman, masihkah kau ingat saat kita dulu bergembira, menjalani hari-hari dengan riang sembari menatap hari depan yang tak pernah tampak kusam berjelaga. Bercanda dan tertawa sembari menggantung mimpi-mimpi di kanopi cakrawala. Saban hari belajar tak kenal waktu untuk menjemput impian. Bersama-sama. Teman, Tuhan memang selalu punya rencana rahasia yang ia sembunyikan dari kita ketika masih kanak-kanak dahulu. Rencana yang harus kita hadapi ketika masanya tiba kita harus berpisah ruang dan waktu. Ketika jalan hidup yang kita tempuh jadi bercabang, menempatkan diri kita masing-masing di sisi-sisi yang berlainan. Dan kita harus cukup kuat dan dewasa untuk berpisah. Demi impian dan harapan yang pernah kita semai di masa muda. Teman, berbincang sejenak denganmu seakan menjadi oase di tengan kekeringan. Membasahi kerongkongan yang dahaga akan kasih sayang dan gairah masa muda. Darah dan adrenalin seakan terpompa, memicu semangat dan kekuatan baru yang menyala-nyala. Membuatku lebih bergairah menjalani hidup serta memandang kehidupan ini dengan lebih optimis. Temanku, semoga perjumpaan kita berarti sama dalam bagimu. Teman, di peraduan hari ini aku berdoa. Semoga kebaikan, kesahajaan, dan kebahagiaan terus meliputi dirimu. Semoga Tuhan senantiasa meliputimu dengan bimbingannya dalam menjalani perjuanganmu yang masih panjang. Perjuangan mungkin akan lebih pahit dan menyakitkan. Namun, yakinlah bahwa tak ada onak yang tak akan pupus oleh usaha dan doa kepada sang pencipta. Jalani hari-harimu dengan harapan dan rasa syukur yang tak habis-habis. Hingga bila tiba saatnya kelak kita berjumpa lagi, kan kita layangkan berjuta mimpi ke haribaan Tuhan yang tak putus-putusnya memberi.

Jumat, 16 September 2011

Kamis, 14 Juli 2011

Bukan Soal Cinta

Dalam hati berbicara
Bukan soal cinta
Serapah bagi iblis buruk rupa

Itu hatiku
Akan kuambil dengan segala cara
Dalam soneta
tertumpah jiwa
namun raga tak kuasa

MENGAPA??

...

terperangkap imagi
dalam larik-larik sepi jiwa

dan sang makna pun meronta
membisu dalam untaian kata

Sabtu, 09 Juli 2011

Jengah

Terdiam aku dalam detik-detik jam
Menghitung waktu yang tersisa hingga tiba masanya
aku keluar dari segala bohong dan pura-pura

Menunggu, sambil pura-pura menamati suara
Menunggu, sambil pura-pura mendadahi rupa

Padahal aku yang asli
tengah bersemedi
melawan jengah yang tak terampun-ampun lagi

Dan kini,
menumpang detak jantung waktu
kumamah penantianku




(Suatu sore mendung
saat mata kuliah struktur data)

Selasa, 07 Juni 2011

Doa Sebelum Tidur

Terima kasih kepadaMu yang mengajariku bercerita
pada langit malam
ketika kuserahkan seluruh lelah di peraduan

Biarkan malam menjadi perantara antara kita
ketika rinduku melayangkan curahan hati gulana
tentang mimpi dan kenyataan tadi siang
yang diakhiri harapku mohon ampun atas segala alpa dan salah

Semoga kaubersihkan kembali jiwaku yang belia
yang kerap luput karena kebodohan
dan luluh tersirap kebohongan dunia

Dan bila esok doaku kembali memulai hitungan hari
semoga berkenan kauajari aku makna kehidupan ini

Renungan Sang Abdi

Dalam kisruh palagan


Jatuh cinta pada keabadian

Senin, 06 Juni 2011

Berserah pada Malam




malam ini kuletakkan beribu beban
muatan punggung bungkukku yang sedemikian tererosi
gelombang waktu di cawan kehidupan

teronggok
pun berserah pada malam

ada haru
tiap kurasa sejuknya tanganMu yang Maha Pengasih
sudahi lara biru

Selasa, 29 Maret 2011

Kita Bahagia Bila...

Manusia bahagia bila ia bisa membuka mata. Untuk menyadari bahwa ia memiliki banyak hal yang berarti. Manusia bisa bahagia bila ia mau membuka mata hati. Untuk menyadari, betapa ia dicintai. Manusia bisa bahagia, bila ia mau membuka diri. Agar orang lain bisa mencintainya dengan tulus.

Manusia tidak bahagia karena tidak mau membuka hati, berusaha meraih yang tidak dapat diraih, memaksa untuk mendapatkan segala yang diinginkan, tidak mau menerima dan mensyukuri yang ada.

Manusia buta, karena egois dan hanya memikirkan diri, tidak sadar bahwa ia begitu dicintai, tidak sadar bahwa saat ini, apa yang ada adalah baik, selalu berusaha meraih lebih, dan tidak mau sadar karena serakah.

Ada teman yang begitu mencintai, namun tidak diindahkan, karena memilih, menilai dan menghakimi sendiri. Memilih teman dan mencari-cari, padahal di depan mata ada teman yang sejati. Telah memiliki segala yang terbaik, namun serakah, ingin dirinya yang paling diperhatikan, paling disayang, selalu menjadi pusat perhatian, selalu dinomorsatukan.

Padahal, semua manusia memiliki peranan, hebat dan no. satu dalam satu hal, belum tentu dalam hal lain, dicintai oleh satu orang belum tentu oleh orang lain.

Kebahagiaan bersumber dari dalam diri sendiri, jikalau berharap dari orang lain, siaplah ditinggalkan, siaplah dikhianati. Kita akan bahagia bila bisa menerima diri apa adanya, mencintai dan menghargai diri sendiri, mau mencintai orang lain, dan mau menerima orang lain.

Percayalah kepada Tuhan, dan bersyukurlah kepadanya, bahwa kita selalu diberikan yang terbaik sesuai usaha kita, tak perlu berkeras hati, Ia akan memberi kita di saat yang tepat apa yang kita butuhkan, meskipun bukan hari ini, masih ada esok hari. Berusaha dan bahagialah karena kita dicintai begitu banyak orang.

(dudung.net)

Selasa, 15 Maret 2011

Pagi 2

Kicau burung-burung
adalah preambule pagi
hari ini

Kurapati sejuk hari
identik dengan soililokui hati
yang merasai hening udara
dalam sunyi suara

Pagi ini
kusyukuri setiap tetes air mata embun
yang membasahi daun-daun
dan semilir angin pagi
meniupi gunung-gunung
yang menjulang anggun

Pagi ini
malaikat-malaikat mungkin tengah bercanda
sambil bertasbih kepadaNya

Minggu, 27 Februari 2011

Kala Hujan Turun

Kala hujan turun
kupandangi sepotong panorama langit
yang mengelabu dari biru
seperti kusamnya warna dingin dinding hatiku

dan air mata mengalir
bagai rintikan hujan yang tercurah pasrah
di dedaunan hijau dan merah

Kala hujan turun
aku terserak bisu bahasa
memandangi rinainya

ingin kusulam kuning mentari di sana
biar cahayanya yang keemasan bangkitkan asa
pun di hatiku
yang mengelam durja

Rabu, 19 Januari 2011

Isi Hati

Setelah hingar bingar keremajaan kita
mungkin inilah saatnya jadi dewasa

Biar pun kau pergi
aku akan tetap teguh di sini
membangun kastil hatiku
dari batu-batu kekuatan dan kebijaksanaan
hingga ia kuat berdiri
menaungi langkahku dengan berani

Setelah waktu yang kita lalui bersama
(walaupun waktu-waktu terindah kerap disisipi hari-hari duka.
saat kita mulai egois dan bertengkar layaknya kanak-kanak)
perpisahan ini sungguh berat terasa
sayangnya ia tetap harus kita lalui
biar sempurna perjalanan ini

Sesungguhnya derai air mata
mengiringi perpisahan kita
(biarpun kututupi dengan barusaha menyibukkan diri)
Namun waktu yang terus berputar
seakan hanya mau tau bahwa kita sedang menjadi seorang yang tegar
dan semakin dewasa

Maafkan aku atas segala salah
yang dulu menyakitimu
Semoga hanya kenangan terindahlah yang tersisa
di memori untuk kita kenang nanti

Sabtu, 15 Januari 2011

Rindu Dendam

(untuk sahabat lama)

Aku rindu hari dimana rinai hujan mengikat kita jadi satu
mengiringi gelak tawa dan canda kita
dan kemilau mentari yang menyejukkan kasih

Kurindu saat-saat awan gelap gelayuti hari-hari
dimana segala selain kau seakan tak berarti
dan ketika selaksa kisah perlahan tercipta
bagi kita

Kini kurindu nada hati kita
yang dahulu kita bagi dan dendangkan bersama
Perlahan kulantunkan sajak sendu
Namun sepoi angin yang bertiup ragu-ragu
seakan tak mengerti makna duka itu

kini ku hanya berharap bersamamu
membunuh waktu
menepis gundah hati yang menjelma biru

Letak Kecantikan Wanita

Untuk membentuk bibir yang menawan, ucapkanlah kata-kata
kebaikan. Untuk mendapatkan mata yang indah, carilah kebaikan
pada setiap orang yang anda jumpai. Untuk mendapatkan bentuk
badan yang langsing, bagikanlah makanan dengan mereka yang
kelaparan. Untuk mendapatkan rambut yang indah, mintalah
seorang anak kecil untuk menyisirnya dengan jemarinya setiap
hari. Untuk mendapatkan sikap tubuh yang indah, berjalanlah
dengan segala ilmu pengetahuan, dan anda tidak akan pernah
berjalan sendirian.

Manusia, jauh melebihi segala ciptaan lain. Perlu senantiasa
berubah, diperbaharui, dibentuk kembali, dan diampuni. Jadi,
jangan pernah kecilkan seseorang dari hati anda. Apabila anda
sudah melakukan semuanya itu, ingatlah senantiasa. Jika suatu
ketika anda memerlukan pertolongan, akan senantiasa ada tangan
terulur. Dan dengan bertambahnya usia anda, anda akan semakin
mensyukuri telah diberi dua tangan, satu untuk menolong diri
anda sendiri dan satu lagi untuk menolong orang lain.

Kecantikan wanita bukan terletak pada pakaian yang dikenakan,
bukan pada bentuk tubuh, atau cara dia menyisir rambutnya.
Kecantikan wanita terdapat pada mata, cara dia memandang
dunia. Karena di matanya terletak gerbang menuju ke setiap
hati manusia, di mana cinta dapat berkembang.

Kecantikan wanita bukan pada kehalusan wajah. Tetapi pada
kecantikan yang murni, terpancar pada jiwanya, yang dengan
penuh kasih memberikan perhatian dan cinta dia berikan. Dan
kecantikan itu akan tumbuh sepanjang waktu.

(by Luthfi Fauzi, www.mail-archieve.com)

Kamis, 13 Januari 2011

Sepucuk rindu

Sepucuk rindu
menusuk-nusuk jauh di lubuk hati
yang tengah menanti
sepenggal waktu yang tepat untuk berbagi sunyi
atau hingar bingar yang kini membunuhku dalam sepi

Hanya kuasa Tuhan kelak kuharapkan
yang berkuasa mutlak
atas takdirku kini dan nanti
agar dibelainya rinduku
yang kutanam hati-hati di belantara kalbu

Sepucuk rindu
masih tersarung rapi di kamar hatiku

Rabu, 05 Januari 2011

Rembulan

Pias rembulan
menggerus sunyi
menelan gundah beribu hati
sekali lahap
tak bersisa lagi

Menyimpan berjuta kenangan
keluh kesah dan pengharapan

Membelai perih
hingga fajar menjemput pagi

Selasa, 04 Januari 2011

Hujan

Hujan menitik
menetes ke bumi
tumpah ruah di kali-kali
lalu berakhir di lautan

Merinai di jalanan
di sawah dan ladang
berkecipak di kolam-kolam
dimana nyanyian katak mengalun doa
syukur semesta

Menjarum di ubun-ubun
lalu membasuh batin
menandai rencana-rencana manusia
dengan kuasa Tuhan

mengalir ke biji-bijian
bersama peri-peri meniup ruh di tumbuh-tumbuhan
bersama para malaikat
mendamaikan alam