Rabu, 12 Desember 2012

My Regret

I think I was wrong in interpreting kindness.

I used to think that kindness is always about truth, religion, or law. I thought that someone who isn't good is only he or she that do something bad in the perspective of religion or law. But lately, I realize that the meaning of kindness is not only about them, and there is a problem if I think so. The way I thought about kindness is used to be too "shallow" and againts the other truth that human are social creatures. And the worst is the fact that maybe I have hurt someone because of that stupid thought :(

It's easier to find out other's fault than our's indeed. And it makes me feel so bad  that I just realized about it, though I have knew it so long ago. Now, I just can learn to be more gentle deep in my heart so that I will appraise everything more wisely. Religion and law should make us be a better person but it doesn't mean that we are allowed to be another bad person because we judge others and make them hurt.

I wish God will forgive me my faults and so that them whom I've ever hurt, and I wish too to be a better person. 

Rabu, 02 Mei 2012

Sepi

menjerang sebuah monolog usang
yang selalu ada tiap mentari pudar
tentang sebuah hari yang terpahat dari bingar sepi
bagaikan asap rokok murahan
yang ringan dan tak teraba
namun berbisa

tak jengah hati
berbincang sendiri
sebab bagimu ini mungkin tak berarti
dan dunia bisa jadi tak mengerti
bahwa sepi selalu menempati lorong tergelap sanubari

Sabtu, 28 April 2012

Secarik Sajak untuk Sang Pemimpi



Tidakkah kau jemu kawan?
Mencipta ilusi kosong yang menipu
dari kenyataan hidup yang jadi terasa getir
Bukankah kita hanya butuh sebuah sketsa,
bukan lukisan buram masa depan yang kau ukir dengan lamunan

Bahkan kau pun tahu hidup bukan tercipta dari semata mimpi
yang kau rangkai dalam diam
tiap kali kau lihat bayangan surga di tangan orang lain

Tak lelahkah kau menangisi bayang semu
yang terbuat dari kenangan dan cita-cita yang tak kunjung usai
Sebab hidup seringkali menjadi lebih pahit
bila kita tak pernah sejenak singgah pada kenyataan

Kita ini bukanlah pepohonan yang hidup dari jejak perjalanan musim
Manusia berakal mampu menyadari di bumi mana ia menapak
dan membangun kota-kota di atasnya
dari peluh, air mata, bahkan darah
Sebab kita percaya, dari sanalah kehidupan bermula

Tersenyumlah kawan,
dan bangunlah sayap bagi mimpi-mimpimu



Malang, 24 Januari 2012

Selasa, 10 April 2012

Untitled

Terkungkung senyap
dalam sejuta makna yang mungkin lesap
Birama sepiku adalah sebait doa yang kuulang-ulang 
dalam kenang yang bernapas di buku sejarah hari-hari lalu

Aku tahu kau ada
seperti dahulu
ketika kebersamaan kita tak selalu berarti
(meski kini kurindukan sepenuh hati)
Namun jarak selalu berhasil membangun tembok raksasan di muka pintu hati kita
 
Biar waktu yang menghapus segala luka
yang dahulu singgah di hati kita
biar  juga ia abadikan suka
yang pernah tumbuh di hari-hari kita
dalam sejarah yang tak fana
dan memori yang takkan lekang dari kepala

Kini,
terkungking sepi tak sama dengan sendiri
karena kenangan tentangmu hapuskan beku hati