Selasa, 24 Agustus 2010

Anak Jalanan

Kami bernyanyi di tengah getirnya hari
sebuah lagu mayar, dengan suara sumbang
Adakah Tuan tahu isi hati kami
ketika kami pandang kosongnya kaleng pendapatan hari ini,
dan ketika kami nikmati keroncongan perut kami yang lapar
Adakah Tuan dengar?

Kaki-kaki kami terpaksa bertarung dengan takdir
Walau kami rasa betapa buas kerikil-kerikil dan pasir
yang seakan ditebarkan Tuhan ke jalan kami
diantara mimpi, mimpi lagi,
dan mimpi lagi

Kapankah dapat kami nikmati indahnya hari?
Kapankah kami bisa berhenti bermimpi?
Tak inginkan Tuan bangunkan kami dari tidur panjang ini,
dan perlihatkan manisnya dunia
Bukankah kami anakmu jua?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar