Nona kecil, bergaun hitam , mencium sedap malam
Berselimut dentam meriam
di kakinya pistol dikokang
Nona kecil, bergaun hitam, mencium sedap malam
asap biru, debu kelabu, bau abu jadi satu
mimpinya semalam jatuh di atas rumpun perdu
Nasar bulu hitam putih
cuci kaki di kali getih
Ah, di manakah kebebasan laksana awan?
Turutkah terbang bersama bulan?
Nona kecil, bergaun hitam, mencium sedap malam.
Tudungnya basah, oleh peluh dan cipratan darah
Adakah jiwa tenangnya mau berkata
Sst, diam, Tuhan marah!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar